spot_img

Ragumu adalah Rugimu, jika Masih Mempertanyakan Kebesaran-Nya

mim.or.id – Syaithan suka mendatangi orang-orang yang ragu-ragu, namun ketika seseorang memperlihatkan kesungguhannya maka Allah Subhanahu wata’ala akan memberikan kepadanya petunjuk. Imam Nawawi Rahimahullah menjadikan firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 148:

فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ

“Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan”. (QS. Al-Baqarah: 148).

Kemudian firman Allah dalam surah Ali ‘Imran ayat 133, Allah Subhanahu wata’ala befirman:

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”. (QS. Ali ‘Imran: 133).

Baca Juga: Wisuda Takhassus Tahfidzul Al-Quran, Direktur MIM: Terima Kasih Semua Pihak atas Kerja Samanya

Dalam ayat ini seakan Allah hendak mengatakan kepada kita jika saja lebarnya seperti langit dan bumi lalu bagaimana luasnya. Sebagaimana firman Allah tentang selimutnya penghuni surga:

مُتَّكِئِينَ عَلَىٰ فُرُشٍ بَطَائِنُهَا مِنْ إِسْتَبْرَقٍ ۚ وَجَنَى الْجَنَّتَيْنِ دَانٍ

“Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera. Dan buah-buahan di kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat”. (QS. Ar-Rahman: 54).

Jika bagian dalamnya selembut sutra lalu bagaimana pada bagian luarnya. Salah seorang ulama mengatakan:”Sungguh merugi seseorang yang tidak masuk ke dalam surga padahal luasnya seperti langit dan bumi”.

Dengan demikian jangan pernah terbetik dalam benak bahwa kita tidak akan masuk surga karena surga sempit. Tidak sama sekali karena surga luasnya seperti langit dan bumi, ayat ini menunjukkan bahwasanya dalam urusan akhirat kita berlomba-lomba.

Dalam Al-Qur’an perkara akhirat kita disuruh untuk bercepat-cepat dan berlomba, sebagaimana yang terdapat dalam firman Allah:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. (QS. Jumu’ah: 19).

Baca Juga: Dipandang Sebagai Orang Saleh?, Mungkin itu Kelembutan Allah Menutup Aib Hamba-Nya

Olehnya antara Safa dan Marwa disebut Sai karena berjalan cepat, bukan dipahami bahwa dari rumah berlari ke masjid akan tetapi yang dimaksudkan adalah ada perhatian dan ada ikhtimam. Semua itu harus diyakini sebab jika masih meragukannya maka niscaya itu suatu kerugian.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.