spot_img

Menyempurnakan Tauhid dengan Membuang Semua Bentuk Kesyirikan

mim.or.id – Pada hakekatnya manusia memiliki tugas untuk saling mengingatkan satu sama lain. Misalnya, menyeru dan mengajak manusia untuk beribadah kepada Allah.

Hal ini merupakan upaya untuk memurnikan ketauhidan manusia kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Tetapi, perlu diketahui bahwa tauhid seseorang tidak akan sempurna kecuali Ketika ia meninggalkan apa yang menjadi lawan daripada tauhid yaitu musyrik.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta’ala  dalam Q.S. An Nahl Ayat 51

 وَقَالَ اللّٰهُ لَا تَتَّخِذُوْٓا اِلٰهَيْنِ اثْنَيْنِۚ اِنَّمَا هُوَ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَاِيَّايَ فَارْهَبُوْن

Artinya: “Allah berfirman, “Janganlah kamu menyembah dua tuhan. Sesungguhnya hanya Dialah Tuhan Yang Maha Esa. Maka, hendaklah kepada-Ku saja kamu takut.”

Selain menyeru kepada tauhid, Nabi Shallallahu alaihi wasallam juga menyeru untuk membuang semua sifat syirik yang ada dalam diri manusia.

Sebab berpegang pada keyakinan yang menyekutukan Allah Subhanahu wa ta’ala merupakan satu kesesatan. Maka kita tidak ragu untuk membuangnya dan meninggalkan kesyirikan tersebut.  

Bahkan dikatakan, nabi selalu mengingatkan kita untuk membuang meninggalkan kesyirikan itu dengan segala bentuknya baik yang besar maupun yang kecil.

Walaupun hanya sekedar memberikan sumpah yang bukan atas nama-Nya, maka itu juga bagian dari syirik. Sebagaimana dikatakan dalam hadist Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam:

“Orang yang mengambil sumpah dengan nama seseorang dan bukan Allah adalah kufr atau musyrik.” (HR.Ahmad, Abu Dawud, dan At- Tirmidzi).

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.