mim.or.id – Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
فَأَمَّا مَن أَعْطَى وَاتَّقَى وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى
“Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga)”.(QS. Al-Lail: 5-6).
Disebutkan oleh Qatadah Rahimahullah orang-orang yang mengeluarkan haknya Allah, seperti zakat, infaq, sadaqah dan ia menjaga dirinya dari yang diharamkan oleh-Nya inilah yang disebut dengan Al-husna.
Dalam ayat lain, Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
لِّلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟ الْحُسْنَىٰ وَزِيَادَةٌ ۖ وَلَا يَرْهَقُ وُجُوهَهُمْ قَتَرٌ وَلَا ذِلَّةٌ ۚ أُو۟لٰٓئِكَ أَصْحٰبُ الْجَنَّةِ ۖ هُمْ فِيهَا خٰلِدُونَ
“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya”. (QS. Yunus: 26).
Orang yang berbuat baik didunia akan mendapatkan Al-husna dan tambahan dari kenikmatan surga yaitu tambahan memandang wajah Allah Subhanahu wata’ala
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
“Muka mereka (orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Rabbnya mereka melihat”. (QS. Al-Qiyamah: 22-23).
Siapa yang rajin memberi, berinfaq, bersedekah menjaga dirinya dari yang diharamkan dan membenarkan Al-husna, maka Allah akan memberikan kepadanya kemudahan dalam urusannya. Allah berfirman:
فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى
“Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah”. (QS. Al-Lail: 7).
Termasuk kemudahan dalam kebaikan, tak satupun ibadah dan kebaikan yang dilakukan oleh seorang hamba melainkan kebaikan atau ibadah itu akan memanggil kebaikan-kebaikan yang lainnya.