mim.or.id – Manusia terlahir dengan dua sifat sekaligus yaitu baik dan buruk. Sehingga menuntut manusia menjadi sempurna merupakan suatu kemustahilan.
Namun, yang perlu digarisbawahi ialah bukan mencari kesempurnaan itu, melainkan bagaimana menjaga diri dari hal-hal yang buruk.
Jika kita sudah tahu bahwasanya ini buruk, makan jauhi dan tinggalkan kemudian berusaha untuk tidak lagi melakukannya, bagaimana caranya?
Pertama, perbanyak doa kepada Allah Subhanahu wata’ala agar mengubah sifat kita yang buruk itu sebagaimana doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam:
اَلَّهُمَّ ا هْدِ نِيْ لِأَ حْسَنِ الأَ خْلاَ قِ، فَاِ نّهُ لاَ يَهْدِ يْ لِأَ حْسَنِهَا اِلاَّ أَنْتَ ,وَاصْرِفْ عَنِّيْ سَيِّئَهَا لَا يَسْرِفُ عَنِّىْ سَيِّئَهَا اِلَّا اَنْتَ
“Ya Allah tunjukkanlah aku kepada akhlak mulia. Tidak ada yang bisa menunjukkan kepada kemuliaan itu kecuali Engkau. Dan singkirkanlah akhlak yang jelek dari diriku. Tidak ada yang bisa menyingkirkan kejelekan akhlak itu kecuali Engkau”. (HR. Muslim: 771).
Olehnya, sadari bahwa itu buruk karena salah satu untuk mendiagnosa penyakit adalah dia harus sadar bahwasanya dia sakit.
Kedua, berjihad untuk mengubah sifat yang buruk, Nabi mengatakan: ”Kesantunan itu didapatkan dengan melatih diri untuk santun”.
Begitupula kesabaran didapatkan dengan melatih diri untuk bersabar dan ilmu didapatkan dengan menuntutnya atau mendatanginya.
Jadi siapa diantara kita yang memiliki akhlak yang buruk maka berusahalah untuk mengubahnya, umar sebelum masuk islam dikenal sebagai orang yang keras tapi setelah masuk islam ia berubah.