spot_img

Landasan Bangunan Islam – Pembahasan Kitab Arba’in Nawawiyah Hadist Ketiga (Bagian 1)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

عَنْ أَبِيْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِاللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ، وَإِقَامُ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءُ الزَّكَاةِ، وَحَجُّ الْبَيْتِ، وَصَوْمُ رَمَضَانَ. رواه البخاري ومسلم

“Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Umar bin Al Khatthab radhyallahu’anhuma ia mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Islam itu dibangun di atas lima pilar: persaksian bahwa tidak ada sesembahan yang berhak untuk disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, menegakkan shalat, mengeluarkan zakat, berhaji ke Baitullah dan berpuasa di bulan Ramadhan.”
(HR. Al Bukhari dan Muslim)

BACA JUGA: Kupas Tuntas Permasalahan di Madrasah Imam Malik Lewat Diskusi Tematik


Suatu hal yang unik dari hadist yang ketiga ini adalah karena hadist ini diriwayatkan oleh Putra Umar bin Khattab. Hadist pertama yang disebutkan oleh Imam Nawawi adalah hadist yang diriwayatkan oleh Umar, hadist yang kedua tentang Islam, Iman dan Ihsan juga diriwayatkan oleh Umar bin Al-Khatthab, lalu hadist yang ketiga yang menjelaskan bahwa Islam dibangun atas lima dasar ini diriwayatkan oleh putra Umar yaitu Abdullah bin Umar bin Al-Khatthab.

Abdullah bin Umar bin Al-Khatthab radhyallahu’anhuma masuk Islam sejak berada di Makkah dan ketika beliau masuk Islam usianya masih sangat muda (kanak-kanak), tetapi beliau termasuk salah satu sahabat menjadi rujukan sepeninggal Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hal ilmu agama dan fatwa. Ketika ada orang yang ingin bertanya tentang Islam maka Abdullah bin Umar adalah seorang ‘Ulama yang menjadi rujukan.

Abdullah bin Umar bin Al-Khatthab dikenal sebagai salah satu sahabat yang banyak meriwayatkan Hadist Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan dikenal sebagai sahabat yang sangat berusaha untuk mengikuti setiap sunnah Rasulullah, bahkan pernah diriwayatkan bahwa beliau menaiki hewan tunggangannya kemudian ketika dia tiba di suatu pohon, Abdullah bin Umar bin Al-Khatthab memutari pohon itu; ketika ditanya mengapa dia melakukan itu, Beliau menjawab karena Rasulullah pernah melakukannya di tempat itu.

Abdullah bin Umar bin Al-Khatthab radhyallahu’anhuma juga dikenal sebagai orang yang dermawan. Pernah didalam suatu majelis beliau mendapatkan uang sebanyak 21.000 dinar dan tidak selesai majelis itu kecuali uang tersebut dibagikan sampai habis.

Kembali ke pembahasan Hadist, beliau mengatakan: Saya pernah mendengarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

… بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ …

“Islam itu dibangun di atas lima pilar

Sekilas hadist terkesan hanya mengulangi apa yang telah disebutkan dalam hadist kedua ketika Malaikat Jibril bertanya kepada Rasulullah tentang Islam. Sebenarnya hadist ini bukan sekedar mengulangi, tetapi hadist yang ketiga ini lebih mempertegas lagi dari karena dalam hadist sebelumnya hanya dikatakan bahwa Islam itu adalah engkau bersyahadat, menegakkan shalat dan seterusnya. Didalam hadist ini Rasulullah menegaskan bahwa Islam itu dibangun diatas lima pilar atau pondasi. Disini Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menyerupakan Islam dengan sebuah bangunan dimana bangunan tidak akan bisa berdiri tanpa ada pondasi-pilar yang menahan berat bangunan itu.

Lanjut di dalam hadist ketiga ini, pondasi yang pertama adalah:

… شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ …

“…persaksian bahwa tidak ada sesembahan yang berhak untuk disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah…”

Para ‘Ulama mengatakan hikmah dibalik disandingkannya syahadat kepada Allah dan syahadat kepada Rasulullah, itu untuk menunjukkan bahwa salah satu dari kedua syahadat atau persaksian ini tidak bisa berdiri sendiri; tidak bisa orang sekedar bersyahadat لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ tetapi dia tidak mengakui bahwa Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai Rasulullah. Bahkan bisa dikatakan sebelum Rasulullah diutus, para Nabi dan Rasul sebelum beliau sudah mengimani bahwa di akhir zaman nanti, Allah akan mengutus seorang Nabi dan Rasul yang paling terakhir yang bernama Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Jadi kedua syahadat ini digandengkan karena tidak bisa dipisahkan. Seseorang tidak bisa disahkan sebagai seorang Muslim kecuali setelah dia mengucapkan dua kalimat syahadat.

Pilar yang kedua kata Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

… وَإِقَامُ الصَّلاَةِ …

“…menegakkan shalat…

Menegakkan shalat itu bukan sedekar mengerjakan shalat, tetapi melaksanakan shalat dengan cara yang terbaik, dengan penuh kekhusyu’an, dengan memperhatikan rukun-syarat serta sunnah-sunnah dalam shalat, itulah yang dimaksud dengan وَإِقَامُ الصَّلاَةِ.

Para ‘Ulama sepakat tentang bahayanya orang yang tidak memperhatikan shalat, apalagi meninggalkan shalat. Siapapun orangnya yang meningkari wajibnya shalat, maka dia telah kafir meskipun dia mengerjarkan shalat lima waktu, bahkan jika dia mengerjakan rukun islam yang lain.

Bagaimana dengan orang yang meninggalkan shalat karena malas? Setidaknya ada dua pandangan dari kalangan Ulama; pendapat pertama orang yang meninggalkan shalat karena malas maka dia telah kafir berdasarkan keumuman hadist Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam diantaranya:

بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ

(Pembatas) antara seorang muslim dan kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim no. 257)

Pendapat yang kedua orang yang meninggalkan shalat karena malas bukan karena dia menyakini bahwa shalat itu tidak wajib, maka dia tidak kafir namun dia mengerjakan sebuah dosa yang sangat besar. Perlu diingat, para ‘Ulama yang berpendapat yang kedua, semuanya sepakat bahwa orang yang tidak shalat karena malas maka dia harus mendapatkan hukuman yang ditegakkan oleh pemimpin kaum muslimin.

Wallahu a’lam bisshowab

Pembahasan dilanjutkan pada BAGIAN KEDUA

Oleh : Ustadz Dr. Ihsan Zainuddin, Lc., M.Si Hafidzahullahu Ta’ala
Ta’lim Kajian Kitab Arbain Nawawiyah – Masjid Nurul Hikmah MIM (Kamis, 12 Desember 2019)

Kunjungi Media MIM:
Website : https://mim.or.id
Fanspage Facenook: http://www.facebook.com/markazimammalikmakasar/
Youtube : http://www.youtube.com/c/MimTvMakassar
Telegram : http://telegram.me/infokommim
Instagram : http://www.instagram.com/markaz_imam_malik/

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.